Surabaya – Fajar Nusantara News, Workshop seni budaya dengan tema mengungkapkan jati diri mendalami kearifan lokal melalui Seni, Budaya, dan Cerita Lokal, giat Workshop tersebut adakan di Mercure hotel Grand Mirama Surabaya jalan Darmo Surabaya Jatim Sabtu (02/09/2023).
Giat Workshop tersebut di hadiri oleh Agustin Poliana S.H.,MS I Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Timur dari Partai PDI-P, Dua Narsum Ibu Nonik, bapak Bagas juga di dampingi bapak B.Jailani.S.E. bacaleg DPR RI partai PDI-P dan Seno Bagaskoro bacaleg DPRD kota Surabaya partai PDI-P dapil 3.
Workshop ini juga di hadiri semua kalangan Masyarakat perwakilan dari warga di wilayah kota Surabaya.
Bahwa seni budaya dan cerita lokal merupakan jati diri kearifan lokal bangsa Indonesia sangat penting untuk di jaga dan di lestarikan agar tidak hilang di makan kemajuan jaman teknologi dan Informasi yang sangat maju pesat perlu di ingat kan lagi ke masyarakat terutama anak – anak muda sekarang sering melupakan apa yang kita miliki seni budaya bangsa dan Kebhinekaan merupakan kearifan lokal jati diri bagi bangsa kita sendiri.
Workshop ini sangat penting untuk mengingat kembali apa yang kita miliki seni budaya dan cerita lokal seperti, ludruk, wayang, musik gamelan banyak beragamnya dan cerita legenda – legenda jaman dulu semua kearifan lokal bangsa Indonesia yang kaya seni budaya dan kebudayaan menurut salah satu Narasumber acara tersebut.
Menurut Agustin Poliana Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur sangat tegas menyampaikan permasalahan tentang Etika dan mencintai seni budaya dan cerita lokal yang di punyai bangsa Indonesia harus di ingat lagi.
” Dalam Seni budaya,yang sudah di tinggalkan oleh masyarkat, apalagi kota besar Surabaya cenderungnya adalah semua budaya luar cepat masuk nya, harapan kita akan tetap mencoba memelihara budaya tradisi yang sudah ada sehingga tidak terlupakan apalagi generasi muda.” terang. Agustin Poliana S.H.,MS.I
Menurut saya, “Yang awalnya adalah generasi muda golongan dari keluarga, orang tua kalau orang tua itu memberikan pendidikan secara mendalam terhadap putra putranya terhadap seni dan budaya lama lama akan melekat di hati dan pikiran mereka tidak akan melupakan terhadap seni dan budaya kita kenal puluhan tahun sebelum kita lahir sampai hari makanya harapan kita sebagai generasi penerus bangsa menunggu kita kedepannya jangan sampai masyarakat generasi muda yang akan mendatang itu lengah dan termakan tadi oleh Digital, mereka tidak perduli dengan lingkungannya ini yang harus kita perdalam dimana letak Kelemahan kita, apakah karena digital itu melupakan yang namanya tata krama Etika dan Sopan Santun, sehingga memudahkan menjastisnya.” Ungkap. Agustin Poliana, S.H.,MS.I Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur partai PDIP
“Mereka menjastisikasi orang lain ini yang harus dihindari dengan worksoop ini orang tua mengawasi bagaimana sopan santun tata krama sopan santun terutama lingkungan sekitarnya dan keluarga dan orang lebih tua. Workshop di ikuti oleh ibu ibu pemula/muda supaya bisa mengarahkan keluarganya, anak anaknya terutama mengarahkan kesana,” pungkasnya. (Sunyoto/Saiful)