Madura Patut Bangga, Budayawan Asal Kecamatan Banyuates Lolos Verifikasi Bahasa Madura Masuk KBBI

Sampang – Fajar Nusantara News, Patut diapresiasi prestasi yang sudah diraih oleh Budayawan asal Desa Jatra Timur, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, dalam memperjuangkan Kosa Kata Bahasa Madura Masuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Swiss Belinn Tunjungan Surabaya selama lima hari, terhitung dari tanggal 26-30 Agustus. Adapun yang hadir dalam kegiatan Kosa Kata Bahasa Daerah kali ini adalah pakar-pakar bahasa, tim Kamus Besar Bahasa Indonesia dari Jakarta.

R. Tg. Jati Budoyo Bustomi Ir. Kn, S.Pd.,M.Pd.,M.M.,C,NS, sosok Budayawan asal Kecamatan Banyuates, yang terpilih menghadiri Kosa Kata Bahasa Daerah tingkat Nasional mengatakan pada awak media Fajar Nusantara News, “Ini adalah sidang komisi Bahasa Daerah satu perjuangan panjang untuk memperjuangkan agar Kosa Kata Bahasa Madura masuk ke Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).”

Perlu diketahui C,NS adalah Certive Negosiator Skill satu penghargaan istimewa gelar non akademik kerjasama antara sebuah lembaga Indpoenden Idonesia dan California University Amerika Serikat.(29/08/2024)

Selain itu menurut keterangan Bustomi, kenapa Bahasa Madura harus masuk dalam KBBI, karena bahasa madura memiliki kekayaan kosa kata, ejaan, dialek, serta daya eksotik/keunikan tersendiri dan mudah beradaptasi dengan bahasa manapun.

“Bahasa adalah bagian dari budaya dasar manusia yang kedudukannya sama atau diakui negara, kita mantapkan kedudukan Bahasa Madura sebagai bagian dari budaya bangsa.”

“Sebagai peringkat ke 3, jumlah penutur Bahasa Daerah terbanyak setelah Jawa dan Sunda, sangat pantas ikut ambil bagian memberikan kontribusi untuk memperkaya khazanah kebahasaan Nasional.”

Lanjut masih kata Bustomi, Bahasa Madura sebagai Bahasa Daerah yang dinamis dan terbuka. Bahasa Madura memiliki akar bahasa asli hanya 30%, selebihnya adalah serapan dari Bahasa Belanda, Arab, Jawa, Cina, Melayu, India, Jepang, serta pengaruh Bahasa Daerah sekitar kepulauan Madura.”

“Menghilangkan stigma negatif kolonial, kita tunjukkan bahwa Bahasa Madura sejajar dan sederajat dengan daerah lainnya di Indonesia, Bahasa Madura memiliki kekayaan kosa kata, ejaan, dialek, serta daya eksotik/keunikan tersendiri. Bahasa Madura lewat para penuturnya sangat mudah beradaptasi dengan bahasa manapun di dunia.” Pungkasnya. (Ir)