Sampang – Fajar Nusantara News, Pasangan Jimad Sakteh H Slamet Junaidi dan Mahfud diduga menyebar informasi hoax, pasalnya pada debat perdana H Slamet Junaidi mengungkapkan bahwa ada penolakan proyek senilai 25 miliar ialah Jalan Kedungdung – Bringkoning.
Menanggapi hal tersebut Herman Hidayat, Ketua DPC Pro Jokowi Sampang angkat suara bahwa H Slamet Junaidi menyebar hoax dan menyesesatkan masyarakat.
Dalam debat tersebut H Slamet Junaidi mengatakan bahwa Jalan Kedungdung Bringkoning sudah ditender tetapi ditolak.
“Poros Kedungdung Bringkoning sudah ditender anggarannya 25 miliar, coba dilihat di balai besar. Tapi, dibatalkan karena ada penolakan, gak tau siapa yang menolak. Kedua poros Tambelengan Banyuates sudah 67 miliar sudah direalisasikan tapi batal juga,” kata Slamet Junaidi saat sesi debat perdana di JTV.
Herman Hidayat, Ketua DPC Pro Jokowi Sampang sangat menyayangkan atas tuduhan ada penolakan yang dilontarkan oleh H Slamet Junaidi.
“Itu fitnah kejam dan tuduhan yang tidak berdasar, siapa itu yang menolak. Tolong pak jangan nyebar berita hoax dan menyesatkan masyarakat Kabupaten Sampang,” ucap Herman.
Herman pun menambahkan itu proyek IJD (Inpres Jalan Daerah) dan kewenangan langsung dari pusat.
“Itu proyek IJD kewenangannya langsung dari pusat ialah Kementrian PU dan bukan hanya jalan di Sampang yang gagal. Tetapi, se Jawa Timur. Termasuk di Bangkalan jalan poros Campor dan Arosbaya. Jadi saya tegaskan sekali lagi bahwa pernyataan H Slamet Junaidi itu telah melenceng dan menyesatkan masyarakat,” terangnya, Rabu (06/11/2024)
Herman juga menantang H Slamet Junaidi datang bersama-sama ke BBPJN Jatim Bali di Waru Sidoarjo.
“Ayo kalau berani ke BBPJN Jatim Bali, untuk mengklarifikasi jalan tersebut. Untuk memastikan apakah ada penolakan atau tidak,” tantang Ketua ProJo Sampang yang akrab disapa Mamank.
Sementara itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.4 Provinsi Jatim dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali I Made Gede Widiasa saat dikonfirmasi oleh media ini melalui jaringan seluler menegaskan bahwa tidak pernah ada penolakan.
“Saya tidak pernah mendengar bahwa proyek Kedungdung Bringkoning dan Tambelangan Banyuates ditolak, beberapa bulan yang lalu teman-teman datang ke balai hanya meminta pekerjaan sesuai dengan spesifikasi,” tegas Dede.
Terakhir Dede, PPK 3.4 menyampaikan bahwa paket IJD banyak yang gagal dilaksanakan bukan hanya di Sampang.
“Paket IJD ini pak banyak yang tidak jadi dilaksanakan, bukan hanya di Sampang tetapi di Jawa Timur dan bali juga banyak. Jadi, ini permasalahan nasional bukan hanya kabupaten pak,” pungkasnya (Ir)